Ads 468x60px

advertise here

Labels

Senin, 02 April 2012

MEMBUAT KODE REKENING (11)

Kode perkiraan sangat diperlukan sekali guna mempermudah pencarian serta pengelompokkan perkiraan-perkiraan pada buku besar. Pemberian kode perkiraan sangat membantu bagian administrasi ataupun bagian keuangan sebuah perusahaan dalam penyimpanan/pencarian data berbentuk kartu dalam file, selain itu dapat dengan mudah mengambilnya pada waktu akan dilakukan pencatatan selanjutnya.

Di dalam praktek ini kode akun/perkiraan menjadi sekumpulan character yang digunakan untuk kunci memasukkan data (input data), mengidentifikasi perkiraan, menggolong-golongkan perkiraan dan menyaring periraan-perkiraan. Bahkan, kode perkiraan ini menjadi data kunci untuk pembuatan otomatisasi proses akuntansi ini.

Dalam pemberian nomor kode akun (perkiraan) dapat menggunakan huruf, angka atau kombinasi keduanya. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian nomor kode yaitu antara lain :

  1. Kode akun dibuat secara sederhana dan mudah untuk diingat.
  2. Kode akun dalam penggunaannya harus konsisten.
  3. Jika ada penambahan akun baru, usahakanlah jangan sampai mengubah kode yang sudah ada.

Pembuatan kode akun/perkiraan dapat diklasifikasikan menjadi :

Kode perkiraan dengan sistem Numeral

Kode perkiraan dengan sistem nemeral ini merupakan cara untuk mencatatkan kode pada perkiraan dengan menggunakan nomor (angka), penulisan nomor pada tiap-tiap perkiraan dapat dilakukan dengan bebas dan ditulis urut sehingga mudah dimengerti dan dibedakan antara perkiraan satu dengan yang lain.

Kode Nomor Berurutan

Dengan cara ini, akun diberi nomor secara berurutan. Nomor yang digunakan dapat dimulai dari 1, 100, atau sesuai dengan yang diinginkan. Contoh :

Tabel : 1

Tabel 1 Gol Akun

Kode Kelompok

Dengan cara ini akun yang ada dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, dan setiap kelompok dibagi menjadi golongan dan seterusnya dapat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil, sehingga setiap bagian diberi nomor kode tersendiri.

Kode akun bisa terdiri atas 2,3, atau 4 angka yang masing-masing angka mempunyai arti tersendiri. Misalnya suatu akun diberi kode 111 untuk Kas, maka arti posisi angka sebagai berikut :

Tabel : 2

Tabel 2 Gol Akun

Gol Akun 1

Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh klasifikasi akun secara lengkap beserta kode masing-masing dengan menggunakan 3 angka yang berarti angka ketiga menunjukkan jenisnya!.

1) Harta/Asets

      11  Harta Lancar 12 Harta Tetap

            111 Kas 121 Tanah

            112 Bank 122 Gedung

            113 Piutang 123 Peralatan

2) Utang/Liabilities

      21  Utang Lancar 22 Utang Jangka Panjang

            211 Utang Usaha 221 Utang Obligasi

            212 Wesel Bayar 222 Utang Hipotik

            213 Sewa yang masih hrs dibayar 223 KMKP

3) Modal

       301 Modal Pemilik

4) Pendapatan

        41  Pendapatan Operasional           42  Pendapatan Non-Operasional

              411 Pendapatan Servis                    421 Bunga

              412 Pendapatan ………                    422 Laba penjualan alat

5) Beban

       51  Beban Operasional                     52  Beban Non-Oprasional

              511 Bebn Gaji                                   521 Beban Bunga

              512 Beban Iklan                                522 Rugi Penjualan alat

Kode Blok

Dalam pemberian nomor kode akun dengan menggunakan kode blok tidak berbeda jauh dengan yang digunakan dalam kode kelompok. Akun yang ada dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok dibagi menjadi menjadi beberapa golongan dan tiap golongan menjadi jenis. Masing-masing kelompok, golongan, dan jenis diberi satu blok nomor kode yang berbeda. Sebagai ilustrasi perhatikan contoh berikut :

1) Tiap kelompok diberikan satu blok nomor

Tabel : 3

Tabel 3 Gol Akun

2) Tiap golongan diberikan satu blok nomor

Tabel : 4

Tabel 4 Gol Akun

3) Tiap jenis diberikan satu nomor kode

Tabel : 5

Tabel 5 Gol Akun

Kode perkiraan dengan sistem Desimal

Kode perkiraan dengan menggunakan sistem desimal, dan dasar pemberian kode ini dengan 10 unit angka dari 0 (nol) sampai dengan angka 9. Tiap-tiap angka (digit) menunjukkan nama kelompok, golongan, dan jenis perkiraan.

Pada sistem desimal ini kelompok perkiraan beserta kode perkiraannya tertentukan antara lain :

  1. Perkiraan dibagi menjadi sepuluh rubrik.
  2. Tiap-tiap rubrik dibagi menjadi sepuluh golongan.
  3. Setiap golongan dibagi menjadi sepuluh perkiraan

Adapun pembagian rubriknya sebagai berikut:

  1. Rubrik 0 : Perkiraan Harta Tetap dan Modal
  2. Rubrik 1 : Perkiraan Keuangan
  3. Rubrik 2 : Perkiraan Netral
  4. Rubrik 3: Perkiraan persediaan bahan baku dan bahan pembantu/bahan penolong, bahan setengah jadi, dan suplies/bahan habis pakai.
  5. Rubrik 4 : Jenis-jenis biaya
  6. Rubrik 5 : Tempat-tempat beban (biaya)
  7. Rubrik 6 : Perkiraan fabrikase (penanggung biaya)
  8. Rubrik 7 : Perkiraan persediaan barang jadi
  9. Rubrik 8 : perkiraan penghasilan (pendapatan)
  10. Rubrik 9 : Perkiraan Laba/Rugi umum

Contoh Rubrik 8 :

                       8 Pendapatan

                              80 Pendapatan Usaha

                                            801 Pendapatan dari tour

                                            802 Komisi atas penjualan tiket

                             81 Pendapatan diluar Usaha

                                             811 Laba dari penjualan inventaris bekas

Kode perkiraan dengan sistem mnemonik

Kode perkiraan dengan sistem mnemonik ini menggunakan hurup-hurup. Huurp-hurup yang dipergunakan adalah hurup awal dari nama perkiraan yang bersangkutan.

Contoh:

Tabel : 6

Tabel 6 Gol Akun

Kode perkiraan dengan Kombinasi Hurup dan Angka

Dalam pemberian kode akun dengan kombinasi huruf dan angka dapat dilakukan memberikan kode hurup pada kelompok dan golongan akun. Sedangkan untuk jenis akun diberikan kode angka.

Tabel : 7

Tabel 7 Gol Akun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih, semoga bermanfaat